Monday, May 11, 2009



JABAL UHUD DARI LENSA PRATCHAI

Tuesday, April 7, 2009

Kalam Allah












Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam semoga terlimpahkan pada Rasulullah, keluarga dan para shahabatnya.

Alhamdulillah minggu lepas sempena masuk rumah baru, diadakan majlis khatam Al-quran untuk 2 orang anak, berkat program j-QAF...Mohammad Akmal (anak sulong) sekarang ditahun 5 telah khatam kali ke 4, dan Mohammad Aqif (anak kedua) ditahun 4 telah khatam kali ke3, untuk menyuntik semangat agar mereka meneruskan usaha membaca dan memahami Al-quran, telah diadakan majlis khatam Al-Quran bagi meraikan mereka.

Al Quran adalah kalamullah, keutamaannya atas semua kalam bagaikan keutamaan Allah atas ciptaan-Nya, dan membacanya adalah sebaiknya gerakan lidah.

Banyak keutamaan belajar Al Quran, mengajarkan dan membacanya, diantaranya :

v Pahala mengajarkannya : Rasulullah Saw bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya”. HR.Bukhari.

v Pahala membacanya : Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dan kebaikan berlipat sepuluh kali” HR. At Tirmidzi.

v Keutamaan orang yang hafal Al Quran dan orang yang pandai membacanya : Rasulullah Saw bersabda : “Perumpamaan orang yang membaca Al Quran dan dia hapal maka dia akan bersama para malaikat, perumpamaan orang yang membaca Al Quran dan dia langgeng membacanya maka baginya dua pahala” Muttafaq ‘alaih. Rasulullah Saw bersabda : “Dikatakan bagi orang yang membaca Al Quran : bacalah, tingkatkanlah, dan bacalah dengan tartil sebagaimana anda membacanya didunia, maka sesungguhnya kedudukan anda pada akhir ayat yang anda baca” HR.At Tirmidzi.

Al Khattabi berkata : (dalam sebuah atsar disebutkan bahwa jumlah ayat Quran yang akan menentukan derajat disurga, dikatakan bagi orang yang membaca Quran : naiklah pada derajat sesuai dengan yang telah anda baca ayat Quran didunia, barang siapa yang menghatamkan bacaan Quran maka dia akan mendapatkan tempat tertinggi disurga di akhirat, barang siapa yang membaca sebagian dari Quran, maka tempatnya sesuai dengan ayat yang dibaca, maka pahala yang tertinggi adalah tergantung banyaknya bacaan).

v Pahala bagi orang yang anaknya hafal Quran : Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa membaca Al Quran dan mempelajarinya dan mengerjakan isinya, kedua orang tuanya akan diberikan crown dari cahaya sinarnya seperti sinar matahari, dan dipakaikan kedua orang tuanya perhiasan ygn tidak didapatinya didunia, lalu keduanya bertanya : dengan amal apa hingga kita diberikan pakaian ini ? dikatakan : karena anakmu hapal Quran” HR.Al Hakim.

v Syafaat Al Quran bagi pembacanya diakhirat : “Bacalah Al Quran sesungguhnya ia datang dihari kiamat sebagai syafaat bagi pembacanya”HR.Muslim, dalam sabda Rasul Saw “Puasa dan Al Quran akan memberikan syafaat bagi seorang hamba dihari kiamat “ HR.Ahmad dan Al Hakim.

v Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca Al Quran dan mempelajarinya : Rasulullah Saw bersabda : “Tidak satu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah membaca kitab-Nya dan mempelajarinya diantara mereka kecuali diturunkan bagi mereka ketenangan, diliputi mereka dengan rahmat dan mereka diliputi malaikat dan Allah menyebutkan pada hamba-hambanya yang ada disisinya” HR.Abu Daud.



Adab membaca Al Quran : Ibnu Katsir menyebutkan sebagain adab membaca Al Quran, diantaranya : (hendaknya tidak menyentuh Al Quran dan tidak membacanya kecuali dia dalam keadaan sudah bersuci, bersiwak sebelum membacanya, memakai pakain yang terbagus, menghadap kiblat, berhenti membacanya ketika menguap (ngantuk), hendaknya tidak memutus bacaan dengan perkataan kecuali bila perlu, hendaknya konsentrasi, ketika membaca ayat yang menjanjikan hendaknya meminta, dan ketika membaca ayat tentang ancaman hendaknya meminta perlindungan, hendaknya tidak meletakkan Al Quran dibawah dan tidak meletakkan sesuatu diatasnya, hendaknya tidak mengeraskan sebagian bacaan atas bagian lainnya, hendaknya tidak membaca dipasar dan tempat-tempat keramaian.



v Bagaimana Quran itu dibaca : Anas RA ditanya tentang bacaan Nabi Saw, dian menjawab : Beliau membaca panjang, ketika membaca بسم الله الرحمن الرحيم memanjangkan بسم الله, memanjangkan الرحمن dan memanjangkan الرحيم HR. Bukhari.

v Dilipatgandakan pahala bacaan : setiap orang yang membaca Al Quran dengan ikhlas karena Allah maka itu berpahala, tapi pahalanya itu dilipatgandakan ketika dia menghayati dengan hati dan memahami yang dibaca, satu huruf berpahala sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali.

v Standar ayat yang dibaca dalam sehari semalam : para sahabat Nabi Saw menjadikan ukuran tertentu pada diri mereka masing-masing setiap hari, dan satupun dari mereka yang menghatamkan Al Quran kurang dari 7 hari, bahkan ada larang menghatamkan Al Quran kurang dari 3 hari.

Saudaraku hendaklah kalian untuk menggunakan waktumu untuk membaca Al Quran, dan jadikan untuk dirimu ukuran setiap hari dan jangan kamu tinggalkan itu walaupun dalam berbagai keadaaan, sedikit yang dilakukan terus menerus itu lebih baik dibandingkan dengan banyak tapi terputus-putus. Bila anda lupa atau ketiduran maka gantilah pada keesokan harinya. Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa yang tertidur dari amalannya atau sebagian darinya kemudian dia membacanya antara shalat subuh dan shalat dzuhur maka baignya pahala seakan dia membacanya dimalam hari” HR.Muslim, dan janganlah kamu meninggalkan Al Quran, atau melupakannya dengan cara apapun. Seperti meninggalkan bacaannya, tartilnya, menghayatinya, mengamalkan isinya, atau meminta kesembuhan dengannya.

Wallahuaklam

Monday, April 6, 2009

Lot 1126





Salam Ukhuwwah untuk semua,

Alhamdulillah bersyukur kepada Allah akhirnya rumah saya di Miri Sarawak telah siap sepenuhnya setelah hampir 7 bulan dibina.
Sempena maulidurrasul 1430h baru-baru saya mula mendiami rumah baru ni, buat sikit majlis dengan menjemput sahabat2 Task Force untuk baca yasin. Minggu lepas 29 Mac buat majlis Tahlil, Khatam Al-Quran dan doa Kesyukuran dengan menjemput sahabat2, sedara-mara dan jiran2, cadang nak buat sikit2 je......jemput punya jemput..cecah juga lebih 200 orang...apa pun alhamdulillah semuanya berjalan lancar.

lagi gambar

Friday, December 12, 2008

KAPAL PECAH




KAPAL PECAH

Rasulullah SAW bersabda:

“Perumpamaan orang-orang yang berpegang kepada kebenaran dan orang-orang yang melakukan kesalahan adalah seumpama penumpang-penumpang di atas sebuah kapal yang besar. Sebahagian penumpang berada di atas kapal dan sebahagian berada di dalam perut kapal. Sekiranya orang-orang yang berada di bawah ingin mengambil air dan mereka malas untuk mengambilnya daripada bahagian atas kapal sebaliknya mereka menebuk dinding kapal dan mendapatkan air terus daripada lautan. Sekiranya orang yang berada di atas hanya melihat sahaja (tindakan menebuk dinding kapal), maka lambat laun seluruh kapal tersebut akan tenggelam, tetapi sekiranya mereka menegur dan mencegah perbuatan tersebut maka semua penumpang kapal tersebut selamat (kapal tidak karam)” (riwayat al Bukhari).
Daripada hadith ini, terserlah suatu pengajaran yang amat bermakna; budaya saling nasihat-menasihati dan sentiasa memperbaiki kelemahan diri dan rakan sepasukan akan menyumbang kepada kejayaan sesebuah organisasi. Analogi yang dibuat dalam hadith di atas sangat accurate. Sebuah kapal yang besar sekalipun, akan karam sekiranya ada antara anak kapal tersebut yang menebuk dinding kapal untuk mendapatkan air. Mungkin yang melakukan perbuatan tersebut hanya 10 orang daripada 5000 anak kapal, tetapi sekiranya 4990 orang hanya melihat perbuatan yang dilakukan oleh 10 orang tersebut akhirnya semua anak kapal berkemungkinan mati lemas.
MENEGUR DAN DITEGUR
Dalam membudayakan sifat memberi dan menerima dalam konteks memajukan diri dan organisasi, ada dua sudut yang perlu dilihat. PERTAMA: orang yang menegur atau menasihati dan KEDUA: orang yang ditegur atau dinasihati.
Orang yang menegur hendaklah sentiasa ikhlas dalam menegur atau menasihati sesiapa. Janganlah teguran ini disebabkan konflik peribadi. Ingat, teguran bukan HENTAMAN. Teguran yang ikhlas dari hati, pasti akan memberikan kesan yang membekas di hati, insha Allah. Orang yang menegur juga sebaik mungkin mencari jalan yang terbaik untuk menasihati orang yang hendak dinasihatinya supaya nasihat itu dapat disampaikan dengan berkesan.
Bagi orang yang ditegur, terima sesuatu teguran dan nasihat secara positif dan konstruktif. Analisalah setiap teguran dan nasihat yang diterima. Percayalah, kita tidak rugi sesenpun sekiranya berubah untuk memajukan sendiri. Cuma kadang-kadang ubat yang mujarab biasanya agak pahit, tetapi kesannya SUPERB!
Bagi seorang Muslim, teguran jujur dan baik yang diterima oleh seseorang itu adalah tanda kasih sayang Allah. Janganlah berdendam kepada orang yang menegur dan menasihati kita dan sekiranya teguran tersebut dirasakan tidak betul, anggaplah orang yang menegur itu punya niat yang baik walaupun tersalah. Hakikatnya kita manusia; nobody is perfect!